Kamis, 04 Desember 2008

Band yg Laguna Keren Bgtz....


Panic! At the Disco adalah band asal Las Vegas, Nevada. Debut Albumnya " A Fever Can't Sweat Out" mendapatkan US Billboard 200 dan terjual 2.2 Juta sejak keluar pada September 2005. Album keduanya " Pretty Old" bulan Maret 2008. So Bwat kamu2 yang lom punya albumnya... Cptan bli Boz.... :)

Maryamah Karpov


adalah novel keempat karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada November 2008.Maryamah Karpov merupakan buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi dan terdiri dari 2 buku , bagian pertamanya dengan sub judul : Mimpi-Mimpi Lintang.Di buku ini rencananya Andrea akan mengisahkan tentang Arai, Lintang, A Ling, dan beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawab di 3 buku terdahulu.

Maryamah Karpov dilaunching pada tanggal 28 November 2008 di toko buku MP Book Point, Jakarta, dan beredar secara resmi mulai tanggal 29 November 2008.Launching buku ini mendapatkan expose yang cukup besar dari media massa dan mendapat perhatian banyak dari khalayak pecinta buku terutama oleh penggemar Tetralogi Laskar Pelangi.Bahkan ada beberapa pihak yang menganggap antusiasme terhadap launching buku Andrea Hirata ini sebagai JK Rowling- nya Indonesia.

Berikut ini petikan dari sampul buku bagian belakang Maryamah Karpov :

Keberanian dan keteguhan hati telah membawa Ikal pada banyak tempat dan peristiwa. Sudut-sudut dunia telah dia kunjungi demi menentukan A Ling. Apa pun Ikal lakukan demi perempuan itu. Keberaniannya ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap mencari, meski tanda-tanda itu masih samar. Dapatkah keduanya bertemu kembali? Novel ini menceritakan semua hal tentang Laskar Pelangi, A Ling, Arai, Lintang, dan beberapa tokoh dalam cerita sebelumnya. Tetap dengan sihir-sihir kata-katanya, Anda akan dibawa Andrea pada kisah-kisah yang menakjubkan sekaligus mengharukan.

HIGH SCHOOL MUSICAL 3: SENIOR YEAR


Tahun terakhir di SMA, Troy Bolton (Zac Efron) dan Gabriella Montez (Vanessa Hudgens) menyadari bahwa mereka harus berpisah karena memiliki tujuan yang berbeda saat lulus dari East High. Bersama dengan teman-teman Wildcat, termasuk Sharpay Evans (Ashley Tisdale), Ryan Evans (Lucas Grabeel), Chad Danforth (Corbin Bleu), dan Taylor McKessie (Monique Coleman), mereka tampil menggabungkan musik yang menggambarkan pengalaman, harapan dan kekhawatiran mereka akan masa depan

5 Cara Mudah Untuk Menyanyi

1. Lakukan senam mulut dan lidah dipagi hari untuk pernafasan dan sirkulasi udara yang lebih baik. Bisa dilakukan di kamar mandi atau saat dalam perjalanan ke tempat kerja.

2. Lakukan humming atau cooing untuk pemanasan suara dipagi hari.

3. Jika hendak melakukan aktivitas suara yang kompleks ataupun pemanasan teknik bernyanyi yang kompleks, lakukan pemanasan yang sederhana terlebih dahulu.

4. Ulangi pemanasan beberapa kali dalam sehari untuk menghindari ketegangan otot leher, bahu, dan rahang.

5. Saat selesai aktivitas, lakukan pendinginan dengan cara yang serupa dengan pemanasan.

10 Tips Menyanyi yang Baik

1. Banyak minum air, hindari alkohol dan kafein:
Pita suara kita bergetar dengan kecepatan tinggi, dan banyak minum membuat pita suara tetap basah. Makanan yang memiliki kadar air yang tinggi juga baik, seperti apel, pir, semangka, melon, anggur, dan sebagainya.

2. Lakukan istirahat berbicara beberapa kali setiap hari terutapa jika telah dipergunakan secara ekstensif:Misalnya guru sebaiknya menghindari atau mengurangi berbicara diantara waktu mengajar.

3. Jangan merokok:Jika Anda merokok, segera berhenti. Merokok sangat meningkatkan resiko kanker organ pernafasan. Termasuk menghirup asap dapat menyebabkan iritasi pita suara.

4. Jangan menyalahgunakan suaramu:Hindari berteriak, juga berbicara keras di ruangan yang ribut. Suara serak merupakan pertanda pita suara mengalami iritasi.

5. Biarkan otot leher dan tenggorokanmu rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah:Beberapa penyanyi mengangkat kepala ketika menyanyikan nada tinggi dan menunduk jika menyanyi nada rendah untuk menghindari tegangan yang berlebih pada otot. Jika terjadi tegangan berlebih untuk waktu yang lama bisa menyebabkan turunnya jangkauan nada suara.

6. Perhatikan caramu berbicara setiap hari:Sekalipun orang yang memiliki kebiasaan menyanyi yang baik bisa mengalami luka saat berbicara, karena banyak penyanyi yang tidak memperhatikan cara berbicara, apakah menyebabkan iritasi pita suara atau tidak.

7. Jangan batuk terlalu sering:Ketika kita batuk (bukan sakit batuk, tapi aktivitas batuk), itu sama seperti melakukan tegangan pada semua otot pernafasan dan pita suara sekaligus. Melakukan batuk terlalu sering bisa melukai otot tersebut dan menyebabkan suara serak. Cobalah untuk minum air untuk mengurangi rasa gatal di tenggorokan. Jika batuk tidak bisa ditahan, cobalah hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

8. Ketika sakit, hemat suaramu:Jangan banyak berbicara saat Anda bersuara serak karena demam atau infeksi. Perhatikan suaramu.

9. Ketika berbicara kepada kelompok besar diluar gedung pertimbangkan penggunaan pengeras suara:Berbicara keras tanpa pengeras suara bisa menyebabkan ketegangan berlebihan pada otot suara. Jadi lebih baik pergunakan pengeras suara.

10. Lembabkan udara rumah dan ruang kerjamu.

Lebih jauh dari itu, pemanasan suara tidak hanya bagus untuk penyanyi tapi juga untuk semua orang. Cobalah lakukan pemanasan dan melemaskan suara sebelum beraktivitas setiap hari. Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk melakukannya:

  1. Lakukan senam mulut dan lidah dipagi hari untuk pernafasan dan sirkulasi udara yang lebih baik. Bisa dilakukan di kamar mandi atau saat dalam perjalanan ke tempat kerja.
  2. Lakukan humming atau cooing untuk pemanasan suara dipagi hari.
  3. Jika hendak melakukan aktivitas suara yang kompleks ataupun pemanasan teknik bernyanyi yang kompleks, lakukan pemanasan yang sederhana terlebih dahulu.
  4. Ulangi pemanasan beberapa kali dalam sehari untuk menghindari ketegangan otot leher, bahu, dan rahang.
  5. Saat selesai aktivitas, lakukan pendinginan dengan cara yang serupa dengan pemanasan.

Selasa, 02 Desember 2008

Apa Sich Gitar Tuh???!!!

Gitar merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar. Ada yang mengatakan bahwa orang yang suka dengan musik apabila belum bisa bermain Gitar bagaikan sayur tanpa garam. Percayakah anda?
Okey, kita kembali ke topik awal. Gitar ada 2 jenis: Listrik dan Akustik

Gitar akustik adalah jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari getaran
senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Jenis kayu akan mempengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar akustik.

Gitar listrik adalah sejenis gitar yang memerlukan amplifier dan loud speaker (pengeras suara) agar bisa dimainkan. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di body gitar yang biasa disebut "pick up".

Hari Musik Nasional??? Adakah?!!!....

TIGA tahun lalu, sebuah tonggak penting ditorehkan dalam lembar sejarah musik Indonesia. Tanggal 9 Maret yang merupakan tanggal lahir pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, W.R. Supratman, resmi dijadikan sebagai Hari Musik Nasional (HMN).

Perayaan meriah pun digelar. Tak tanggung-tanggung, peringatan perdana HMN ini, diadakan di Istana Negara dan dihadiri langsung Presiden R.I. yang waktu itu presiden masih Ibu Megawati Soekarnoputri. Tahun lalu, HMN kembali diperingati insan musik bersama Presiden R.I. di Istana Negara.

Untuk yang ketiga kalinya, tahun ini HMN kembali diperingati. Di tengah kontroversi kenaikan harga BBM, beragam bencana, kisah sedih TKI di luar negeri, atau kasus Ambalat yang memanaskan hubungan Indonesia-Malaysia, kini HMN memang tidak sampai diperingati di Istana Negara. Tapi bukan berarti tak ada kegiatan untuk memperingati hari bersejarah bagi dunia musik ini.

Dimulai Rabu (9/3) lalu, PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia) menggelar acara membagi-bagikan bunga dan stiker yang bertema “Gelar Cinta Musik Indonesia” di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Setelah dari Bundaran HI, rombongan artis tersebut menggelar saresehan, pentas musik, dan talkshow guna menyosialisasikan HMN di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok.

Tepat tengah malam, Kamis (10/3), Iga Mawarni, Dodo Zakaria, Vina Panduwinata, dan kawan-kawan menggelar aksi peduli bekerja sama dengan Metro TV. Mereka mengumpulkan dana untuk membantu musisi senior yang saat ini sedang terbaring sa-kit, Rinto Harahap.

Setelah berbagai kegiatan tersebut, puncak acara peringatan Hari Musik Nasional tahun 2005 akan digelar pada 30 Maret nanti di sebuah hotel di bilangan Senayan Jakarta. Pada acara tersebut, antara lain akan dilaksanakan penyerahan penghargaan “Nugraha Bhakti Musik Indonesia II” kepada sepuluh musisi yang dipandang telah memberikan jasa besar dan mendedikasikan hidupnya untuk dunia musik. Dua di antara yang akan memperoleh penghargaan tersebut adalah almarhum Gombloh dan Harry Roesli.

Perhatian pemerintah

Ditetapkannya Hari Musik Nasional, merupakan penghargaan tersendiri bagi musik nasional, terlebih tidak semua cabang seni yang tumbuh di negeri ini memiliki hari-nya sendiri. Penetapan ini rasanya merupakan sesuatu yang sangat wajar mengingat musik merupakan salah satu cabang seni yang sangat dekat bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian banyak masyarakat kita. Dari sisi pendapatan negara, industri musik juga telah memberikan devisa yang cukup besar. Bahkan, telah banyak pula insan musik yang mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.

Lantas, apakah dengan ditetapkannya HMN berarti pemerintah telah peduli kepada dunia musik? Lebih dari sekadar rutinitas yang hanya terasa gemanya setahun sekali, apalagi kalau cuma terantuk pada kegiatan seremoni, yang lebih hakiki dan ditunggu-tunggu dari apa yang disebut perhatian pemerintah adalah dukungan optimal untuk membangun dunia musik dalam negeri dengan menciptakan iklim yang baik.

Salah satu hal yang terkait erat dengan iklim yang baik, adalah penegakkan hukum dalam memberantas pembajakan. Setelah Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta disahkan dan mulai berlaku efektif sejak 29 Juli 2003, sesungguhnya, insan musik telah lelah menunggu pelaksanaan yang tegas dan konsisten dari undang-undang tersebut.

Bentuk perhatian pemerintah lainnya yang belakangan mewacana di sebagian kalangan insan musik, adalah keinginan untuk membangun Museum Musik Indonesia. Pembangunan museum ini, menjadi sangat strategis terkait dengan upaya untuk mengabadikan sejarah panjang perkembangan musik Indonesia sekaligus nantinya dapat menjadi objek wisata dan objek penelitian yang menarik. Setelah track record pemerintah yang tidak memuaskan dalam memberantas pembajakan, apakah harapan ini akan didengar dan direalisasikan? Apabila tidak ada tanggapan memuaskan, insan musik perlu rasanya segera melalukan inisiasi untuk secara swadaya membangun museum yang akan sangat bermanfaat bagi generasi mendatang ini.

Terlepas dari perhatian peme-rintah yang dirasa belum optimal, dengan segala sumber daya yang dimiliki, dunia musik telah ber-gerak sendiri dengan berbagai perkembangan yang cukup menggembirakan. Industri musik terus menunjukkan gairahnya dengan gaya dan daya ekspresi yang semakin lepas, termasuk dengan berkembangnya musik indie. Ini tak lepas dari iklim sosial-politik yang berubah cepat sejak akhir milenium lalu.

Maraknya industri televisi, juga ikut medorong berkembanganya dunia musik tanah air. Di samping menayangkan video klip serta menggelar konser, baik on air maupun off air, televisi juga –terlepas dari kekurangan yang ada– membuat beberapa gebrakan bagus, seperti dengan menggelar ajang penjaringan bakat lewat acara berformat reality show.

Keandalan musisi Indonesia, tak hanya telah terbukti di dalam negeri, tetapi telah pula menunjukkan tajinya di dunia internasional, khususnya di negara-negara tetangga serumpun. Dalam ajang “Anugerah Planet Muzik 2005″ yang digelar di Singapura beberapa waktu lalu, misalnya, Indonesia mampu menunjukkan dominasinya di antara negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Lantas, apakah musisi Indonesia mampu makin melebarkan sayapnya ke negara-negara yang lebih luas? Bukan sesuatu yang mustahil tentunya, bahkan telah dibuktikan oleh beberapa nama, seperti Anggun C. Sasmi, dll.

Dalam upaya merebut pasar internasional tersebut, membuat album dalam dua versi, yakni versi Bahasa Indonesia dan versi bahasa Inggris, merupakan langkah yang sangat strategis.

Nasib tradisi

Berbicara musik, publik musik seringkali terjebak untuk hanya membicarakan musik industri atau musik populer. Padahal, Indonesia yang terdiri dari begitu banyak etnik dan budaya ini memiliki kekayaan musik tradisi yang luar biasa.

Hari Musik Nasional semoga lebih mengingatkan kita akan kekayaan musik etnik yang luar biasa ini yang kemudian tergerak untuk memelihara dan mengembangkannya. Sebab, jika tidak dipelihara dan dikembangkan, bukan hanya Sipa dan atau Ligitan yang lepas dari pangkuan, bukan cuma Ambalat yang bisa menjadi korban, tetapi kita juga bisa kehilangan kekayaan musik Indonesia yang tak ternilai harganya.

Hari Musik Nasional juga semoga menjadi prasasti abadi tentang kebebasan berekspresi dan independensi seniman. Jangan sampai, adanya Hari Musik justru membuat musik dan insan musik Indonesia terkooptasi oleh kekuasaan atau gampang dipolitisasi, sebagaimana pernah terjadi di masa silam. ***PR-Sabtu, 12 Maret 2005